Indonesia English

Sempat Tenggelam, Batik Kudus Kembali Eksis

Ditulis pada Minggu, 30 Desember 2012 | Kategori: Update Informasi | Dilihat 1833 kali

Jakarta - Salah satu karya budaya yang mewakili identitas Indonesia di tingkat internasional yaitu batik. Lewat selembar kain batik, terdapat identitas budaya bangsa, hingga sejarah suatu daerah atau kota.

Tak hanya satu atau dua motif batik yang lahir dan berkembang, tetapi ada ribuan jenis dan corak batik yang mewakili berbagai daerah yang tersebar di Tanah Air. Salah satunya yaitu, batik Kudus. Selain unik, motifnya pun terbilang menarik.

Sebagai produk yang dihasilkan dari salah satu daerah di Pulau Jawa yang merupakan pusat perkembangan agama Islam serta memiliki pengaruh kuat budaya Cina, menjadikan batik Kudus sebagai karya multikultur. Sejarah mengungkapkan bahwa pengaruh budaya dari para pedagang Cina kaya zaman dahulu yang mendatangkan para pembatik dari Pekalongan menciptakan batik peranakan dengan ciri khas batik Kudus.

Batik Kudus juga menghasilkan batik-batik lainnya yang sangat dipengaruhi budaya Islam. Hal ini terpapar dari dalam batiknya yang didominasi dengan motif Arab. Warna-warnanya pun cenderung gelap, seperti hitam, dan biru tua.

Meskipun batik Kudus sempat tenggelam, kini hasil karya multikultur itu berusaha untuk kembali eksis. Belum lama ini beberapa wanita di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dengan bersemangat mengikuti pelatihan membatik di Workshop Galeri Batik, Kudus. Program yang telah didukung oleh Djarum Apresiasi Budaya itu sudah berjalan sejak Februari 2012 dan akan terus dikembangkan untuk membekali masyarakat Kudus dengan keahlian membatik.

"Batik Kudus ini harus dipelihara dan dikembangkan. Melihat minimnya jumlah pembatik di Kudus, kami merasa perlu memberikan pelatihan membatik kepada warga di Kudus. Dengan demikian tidak saja melestarikan budayanya, tapi juga memberdayakan masyarakat Kudus agar dapat secara mandiri mengelola batik Kudus dikemudian hari," ujar Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari, saat ditemui Wolipop di Workshop Galeri Batik Kudus, Jl. Jepara KM 35, Garung Lor, Kaliwungu.

Melalui 'Workshop Galeri Batik Kudus' tersebut, diharapkan batik yang berasal dari kota yang dikenal sebagai penghasil rokok kretek itu mampu bertahan dan berkembang mengikuti perkembangan zaman, tanpa menghilangkan ciri khasnya tersebut. Lalu seperti apakah ciri khas batik dari kota santri itu?

Di kalangan pecinta kain, batik Kudus dikenal sebagai batik peranakan yang halus dengan isen-isen (isian dalam ragam pola utama) yang rumit sebagaimana umumnya batik Jawa Tengah, di antaranya isen gabah sinawur, moto iwak, mrutu sewu, dan lain sebagainya. Batik Kudus juga memiliki berbagai macam corak yang menggambarkan keadaan alam di sekitarnya. Ada pula pengaruh Islam melalui corak-corak kaligrafi yang terselip diantara motif batik Kudus.

Sedangkan warnanya, batik Kudus selalu hadir dengan warna sogan (kecoklatan) dengan corak tombak, parang, atau kawung. Namun, batiknya dihiasi dengan buketan (rangkaian bunga), serta taburan kembang, kupu-kupu, dan burung dengan palet yang cerah.

(rma/eny)



Redaksi: redaksi[at]wolipop.com